Langsung ke konten utama

KESALAHAN YANG SERING DILAKUKAN OLEH DATABASE ADMINISTRATOR-BATASAN ATURAN BASIS DATA


BATASAN ATURAN BASIS DATA
Sumber:bisnisidea.com


Seringkali Database Administrator melakukan kesalahan dalam memuat suatu basis data. Hal itu biasanya disebabkan karena beberapa keadaan. Beberapa kesalahan yang dilakukan oleh Database Administrator:

1.      Kerangkapan Data (Data Redudancy)

Kerangkapan data adalah munculnya data-data yang sama secara melimpah pada file basis data yang semestinya tidak diperlukan.
Kerangkapan data biasanya terjadi karena penyusunan basis data dilakukan oleh perancang yang berbeda dalam selang waktu yang cukup lama.
Kerangkapan data menurut Sutanta harus dihindari karena beberapa alasan :
a.       Pemborosan media basis data.
b.      Biaya penyimpanan yang semakin besar.
c.       Kesulitan dalam pengolahan basis data.
d.      Pemborosan waktu dalam pengolahan data.
e.       Resiko yang semakin besar kemungkinan munculnya inkonsistensi data.

2.      Inkonsistensi Data.
Inkonsistensi data adalah munculnya data yang tidak konsisten pada kolom yang sama dalam satu file atau beberapa file yang saling direlasikan.
Inkonsistensi data dapat terjadi ketika proses pemasukan data yang tidak  benar, proses pembaruan data yang tidak benar dan pengendalian sistem yang tidak baik (Sutanta, 2004)
Inkonsistensi data akan berakibat sangat fatal karena akan memberikan informasi yang tidak sesuai dengan fakta yang ada seperti kesalahan dalam mencetak struk pengambilan gaji karyawan, kesalahan pengeluaran gaji karyawan dan lain-lain. Maka dari itu, inkonsistensi data seharusnya tidak terjadi pada pengelolaan basis data.
Inkonsistensi data dapat dihindari dengan meningkatkan ketelitian seorang database administrator sehingga dalam mengentry data bisa menjadi benar dan sesuai

3.      Data Terisolasi (Data Isolation)
Data terisolasi disebabkan bisa terjadi karena seorang database administrator tidak memberikan keterkaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga tidak memiliki keterhubungan.
Data terisolasi dapat membuat aplikasi tidak dapat diakses pada data-data tertentu sampai data yang terisolasi tersebut dihubungkan oleh database administrator.
Menurut Sutanta, data terisolasi dapat terjadi akibat:
a.       Tidak adanya kemungkinan untuk menghubungkan antar data dalam file.
b.      Tidak adanya standarisasi data ( berkaitan dengan domain/format data, meliputi tipe dan ukuran data).

4.      Keamanan Data
Dikarenakan basis data adalah suatu hal yang sangat penting, maka keamanan data sangat penting bagi terjaganya basis data yang ada. Aspek keamanan data meliputi (Martin, 1975):
a.       Recovery, adalah suatu proses  menggunakan kembali basis data dari media penyimpanan cadangan untuk mengembalikan data pada kondisi yang benar karena terjadi kerusakan/kehilangan data akibat kerusakan media penyimpanan, program aplikasi, OS, basis data, hadware, dan lain-lain.
b.      Intergrity, berkaitan dengan untuk kerja sistem untuk dapat menjaga data-data dalam basis data agar selalu berada dalam kondisi yang benar (tipe dan ukuran datanya), up to date (sesuai dengan kondisi aktual), konsisten, dan selalu tersedia (current).
c.       Concurency, berkaitan dengan mekanisme pengendalian basis data saat digunakan oleh beberapa pemakai secara bersamaan agar terhindar dari kesalahan akibat beberapa transaksi berbeda dilakukan secara bersamaan.
d.      Privacy, yaitu yang dimaksudkan sebagai pembatasan kewenangan akses data dalam basis data untuk mencegah dan melindungi basis data dari penggunaan oleh pengguna yang tidak berwenang dan pengubahan yang tidak dikehendaki.
e.       Security, adalah suatu mekanisme sistem untuk mencegah dan melindungi basis data kehilangan akibat kerusakan pada fisik media penyimpanan, kebakaran, banjir, badai, huru-hara, dan lain-lain.

5.      Integritas Data (Data Intergrity)
Integritas data berhubungan dengan kinerja sistem agar dapat melakukan kendali/kontrol pada semua bagian sistem.
Pada intinya, interitas data adalah sarana untuk menjada suatu data terjaga dengan baik.








Sumber: Modul mata kuliah basis data

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH PENGGUNAAN VOID PADA PROGRAM C++

PENGGUNAAN VOID Kalau teman-teman pernah menggunakan bahasa pascal, penggunaan void hampir sama dengan procedure di bahasa pascal. Artinya, penggunaan void digunakan untuk membagi berbagai tubuh program ke dalam beberapa bagian kecil sehingga mempermudah pemrogram untuk memanggil kembali bahasa yang sudah dikelompokan itu. Contoh penggunaan void untuk menghitung luas dan keliling persegi panjang: Barangkali teman-teman memerlukan sedikit penjelasan. Bahwa perintah void luas_lingkarang adalah nama dari bagian tubuh program yang berisi penginputan data dan rumus penyelesaian data yang akan di panggil melalui perintah luas_lingkarang();. Begitu pula perintah yang lainya, termasuk pula perintah void luas_pp() HASIL KELUARAN Hasil keluaran dari program tersebut, menyesuaikan dengan urutan perintah terakhir yang kita berikan ke dalam program. Perintah pemanggilan void diletakan setelah perintah: main() { Baik, mungkin hanya itu yang dapat saya berikan kepada teman-...

LOGIKA DAN ALGORITMA

Apa itu logika? sumber: aregnoz.blogspot.com Logika bisa diartikan : -            Cara berfikir -            Cara memecahkan masalah -            Alur berfikir Lalu apa kaitanya antara logika dengan Algoritma? Kita tentunya sudah sangat akrab dengan kata logika. Yang sering kita artikan dari logika adalah kemampuan berfikir seseorang sehingga dapat menyelesaikan masalah. Lalu kaitanya Logika dan Algoritma itu apa? Dalam membuat Algoritma, tentu kita tidak bisa melepaskannya dengan logika, sebab Algoritma adalah bentuk nyata dari dari penulisan logika-logika seseorang. Jadi, Algoritma bisa diartikan sebagai suatu cara yang sistematis yang digunkan untuk menyelesaikan masalah. Menurut Donald G.Knuth, penulis beberapa buku Algoritma, mengatakan bahwa algoritma memiliki beberapa ciri: 1.     ...